MENGUKUR KECEPATAN BUNYI

Gambar
Rumus Cepat Rambat Bunyi Bunyi memerlukan waktu untuk merambat dari satu tempat ke tempat lain.  Secara matematis, cepat rambat bunyi dapat dituliskan :  v = cepat rambat bunyi (m/s) s = jarak tempuh (m) t = waktu (s) Cepat rambat bunyi di udara sekitar 330 m/s. Karena bunyi sebagai gelombang, maka cepat rambat bunyi dapat dituliskan :  v  = cepat rambat bunyi (m/s) = panjang gelombang bunyi (m) T  = periode (s) f = frekuensi bunyi (HZ)  Di dalam fluida (zat cair dan udara), kecepatan gelombang bunyi dirumuskan : B = modulus Bulk (kg/ms2) r = kerapatan medium (kg/m3) g = tetapan laplace = rasio kapasitas–panas R = tetapan gas umum (8,314 J/mol.K) T = suhu mutlak (K) M = massa molar gas (gram/mol) Jika bunyi melalui batang padat dan panjang, maka laju bunyi sebesar : E = modulus Young (kg/ms2)Rumus Cepat Rambat Bunyi Sumber:  https://cepatrambatbunyi.blogspot.com/2015/03/rumus-cepat-rambat-bunyi.html

RADIO

Pemanfaatan gelombang radio yang Anda kenaI dalam kehidupan sehari-hari adalah pada pesawat radio AM dan FM. Pesawat radio AM (amplitudo modulation) merupakan pesawat radio yang menggunakan jenis gelombang HF, MF, dan LF. Gelombang AM adalah hasil dari proses modulasi antara amplitudo dari getaran-getaran pembawa dengan getaran listrik suara yang dikirimkan. Pada stasiun pemancar radio AM, getaran listrik yang dihasilkan oleh bunyi dimodulasikan atau dipengaruhkan terhadap amplitudo gelombang pembawa sehingga amplitudo gelombang pembawa berubah-ubah sesuai perubahan getaran pada getaran listrik dari bunyi. 
Gelombang Radio
Gelombang hasil modulasi tersebut dipancarkan melalui antena pemancar dalam bentuk gelombang radio AM menggunakan jenis gelombang HF, MF, atau LF. Pada pesawat radio penerima, gelombang AM tersebut diterima oleh antena, kemudian gelombang tersebut dipisahkan antara gelombang pembawa dengan getaran listrik bunyi yang dibawanya. Getaran pembawa dibuang, sedangkan getaran bunyi diperkuat sehingga gelombang bunyi yang dikirimkan oleh pemancar dapat diperdengarkan melalui speaker pesawat radio. Adapun gelombang pesawat radio FM (frequency modulation) menggunakan jenis gelombang VHF dan UHF. Gelombang radio FM ini dihasilkan oleh proses modulasi frekuensi dari getaran-getaran gelombang pembawa dengan gelombang listrik suara
Pada pemancar radio FM, getaran listrik yang dihasilkan bunyi yang akan dikirimkan dimodulasikan dengan frekuensi gelombang pembawa. Dalam hal ini, frekuensi gelombang pembawa menjadi berubah-ubah sesuai dengan frekuensi getaran yang dihasilkan oleh bunyi. Pada pesawat penerima radio, prinsipnya sama, yaitu getaran bunyi dipisahkan dari getaran pembawa. Selanjutnya getaran bunyi dikuatkan dan diumpankan ke speaker sehingga bunyi yang dikirimkan dapat didengarkan. Untuk membangkitkan gelombang elektromagnetik, maka pada radio biasanya digunakan rangkaian induktor (L) dan kapasitor (C). 

Gejala ini pertama kali dikemukakan oleh Heinrich Hertz pada tahun 1887. Besamya frekuensi gelombang elektromagnetik yang akan diterima harus sama dengan frekuensi alamiah rangkaian, dan besamya frekuensi alamiah rangkaian dapat diatur dengan mengubah besar kapasitas kapasitor (variabel kapasitor) untuk memilih gelombang yang akan dideteksi. Prinsip penerimaan gelombang pada pesawat radio ini adalah dengan resonansi, yaitu frekuensi pesawat radio diatur sedemikian rupa menggunakan variabel kapasitor sehingga sama dengan frekuensi gelombang dari pemancar radio. Dengan demikian, frekuensi radio yang ditangkap adalah yang besamya sama karena mengalami resonansi.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

TELEVISI

GEJALA KEKURANGAN MINERAL

GERAK ESIONOM